28 November 2006 1 comments

Elementary School Memories

SDN Negeri Kepatihan Kabupaten Bojonegoro adalah tempat aku memulai mengenal apa yang namanya pendidikan yang sebenarnya, sudah lama juga aku gak berkunjung ke Sekolah ini, dan baru kemarin siang aku kembali menunjunginya setelah tiga belas tahun aku lulus dari jejang pendidikan pertama di negeri tercinta ini. Kenapa aku harus kembali ke skolah ini adalah untuk meminta ligalisir ijazah SD yang di minta oleh kantor dengan alasan hanya untuk verifikasi data tenaga honorer di Kantor.

Udah dulu ah prolognya yang bakalan bikin malas membacanya.

Saat aku masuk ke Sekolah ini sudah banyak perubahan yang terjadi dimana bangunan sekolahnya sudah berubah 100% dan itu yang membuat beberapa kenanganku bersama sekolah ini mulai hilang. Yang teringat hanyalah sisa-sisa cerita masa lalu. Beberapa saat aku bercakap-cakap dengan Bapak Kepala Sekolah yang baru tiga tahun ini menjadi kepala sekolah di sekolahan ini tiba-tiba datang seorang gadis cilik yang bertanya Pak, Bu Guru Aniknya ada? Dia ingin lapor bahwa ada temannya yang bertengkar dan salah satunya di gencet sama meja. Mendengar laporan itu aku jadi teringat kejadian beberapa tahun yang lalau saat itu kira-kira aku masih duduk di bangku kelas 3. Dimana saat itu aku cukup bandel juga di Sekolah, dan suka berkelahi dengan teman-teman sekelas. Sampai-sampai aku harus di hukum berdiri dengan satu kaki sambil menjewer telinga sendiri di ruang kepala sekolah sampai satu jam pelajaran selesai dan juga harus membuat tulisan:

Aku tidak akan berkelahi lagi dengan teman sekelas

Sebanyak 1000 kali. Walau demikian itu juga tidak membuatku kapok (jera) untuk mengulanginya lagi (dasar bocah mbeling, ora duwe kapok). Dengan berbagai alasan aku memang sering kali berkelahi dan itu juga membuat ku cukup bangga untuk menjadi jagoan (dasar anak kecil) di sekolah.

Masih banyak kenangan lainnya yang semakin terlintas di pikiranku dan itu membuatku tersenyum sendiri mengingat betapa bandelnya aku. Mudah-mudahan saat aku punya anak nanti gak sebandel aku saat disekolah nati.
23 November 2006 2 comments

Never Mind

aku gak tau harus nulis apa, karena aku merasa seperti dalam kebimbangan, yang jelas bimbang dalam melangkah, dalam mengambil keputusan, dan juga merasa ragu terhadap apa yang udah aku pikirkan.

mungkin benar kata temanku bahwa pemikiranku masih terkotak-kotak dan juga ga mau terima bahwa segala sesuatu itu ga harus dilogika (jadi inget judul lagunya Agnes Monika), karena masih ada juga yang namanya rasa.

mungkin yang jelas aku perlu untuk membebaskan pikiranku yang masih terkotak-kotak dan juga memberikan peluang kepada hati untuk lebih terbuka.

hee, ngomong apaan ini ya.

yang jelas
open the heart and free your mind
17 November 2006 9 comments

Jangan Percaya pada Penglihatan Anda Karena Mata Bisa Tertipu

Setelah mata lelah gara-gara seabrek lembar kerjaan yang harus diketik untuk hari ini, aku pikir perlu juga untuk melakukan penyegaran (heee). Dengan mencoba keliling dunia untuk melihat wanita-wanita cantik yang mungkin bisa meyegarkan mata, ya begitulah naluri lelaki (suka melihat wajah-wajah cantik apa lagi yang terlihat seksi he-he). Kaya pas di Jakarta, hal yang paling menarik perhatian adalah Wanita di sana cakep-cakep mungkin karena pinter berias kali ya atau mungkin karena gaya hidup (Whup.. sok tau abis).

Ngomong-omong soal wanita cantik : -) berarti juga harus ngomongin masalah mata nih, untuk melihatnya kan diperlukan mata yang sehat (heee) dan juga pikiran yang bersih loh. Coba kita lihat poto di bawah ini.


Apakah benar yang kita lihat disini adalah bener-bener cantik?

Ngomongin soal cantik nih, kalau menurutku kecantikan hanyalah semu (hee sok kamu Gung) karena sebenarnya kecantikan hanyalah tulang yang dibungkus dengan daging dan kulit saja. Kalaupun sudah tua maka lama-lama kecantikan akan luntur juga karena keriput di kulit wajah mulai menggerogoti kecantikannya.

Jadi menurutku mendingan kita lihat kecantikan dari sisi yang lain saja dan jangan dari wajah belaka, atau yang biasa di katakan orang-orang bahwa kecantikan yang sebenarnya adalah kecantikkan dari dalam (inner beauty) dan yang ga kalah penting adalah kecantikan iman.

Ya mungkin segini aja ya. Eh jangan lupa tuh untuk lihat dengan seksama gambar di atas tuh apa bener cantik apa nggak, coba anda lihat dengan cara terbalik maka anda akan mengetahui yang sebenarnya bahwa wanita ini cantik atau ga. Mungkin jika anda terlalu repot untuk memutar-mutar monitor atau bahkan jungkir balik melihatnya coba temukan kebenarannnya dengan clik di sini.
16 November 2006 3 comments

bad News for Me

ga tau kenapa hari ini harus dengar berita yang ga begitu menyenagkan. Surat datang dari KAntor Pusat, dan katannya Gajian buat Bulan Desember ga bisa cair, dan juga turunnya belum pasti kapan apakah setelah ganti tahun dan atau bakalan ga gajian untuk awal tahuan, kayak tahun kemarin aja gajian telat sampai lima bulan, walah pokoknya capek banget, kaya kerja Rodi, jadi inget jaman penjajahan jepang nih.

Karena alasan ini dan itu makanya gaji ga bisa turun, dan dengan hal-hal semacam ini aku jadi ga betah bertahan di kantor ini. dan yang jelas di sini buat kedepannya juga masih ga ada harapan.

makanya doain ane ya supaya di terima di kerjaan yang kemarin ane ikutin tesnya di Jakarta.
15 November 2006 4 comments

Oleh-oleh dari Jakarta

Sebenarnya udah tiga hari ini aku ada di rumah, cuman belum sempat tulis posting karena ada banyak alasan yang buat aku jadi tunda menulis kisah dari Jakarta ini. Berhubung sudah ada beberapa dari kalian yang bertanya-tanya jadinya aku sempat-sempatin buat nulis juga (halah sok juga loe, bilang aja lagi males).

Minggu sore jam 16.14 (waktu Jakarta) aku berangkat dari Stasiun Senen naik kereta Kerta Jaya dengan ongkos tiket.44 ribu rupiah. Tiket kereta udah aku beli jam 1 siang takutnya ga dapet tempat duduk kaya kemarin waktu berangkat. Kalau berangkat dulu aku naik kereta yang agak bagusan (Gumarang), dengan harga tiketnya 3 kali lebih mahalan dari yang sekarang. Saat beli tiket ketemu sama orang jawa timur juga, dia tanya mas mau ke Jawa ya? ( menoleh ke belakang sambil garuk-garuk kepala dengan Mode Lemot On). Nah loh ini kan juga ada di Pulau jawa juga ya, kok orang jakarta selalu ngga mau ngaku kalau Jakarta itu juga ada di Jawa (walah-walah) pikirku.

Halah ceritane ga jelas alure, yo ben ora opo-opo, sing penting nulis wae , lah wong iki blog-blogku dhewe, yen ono sing protes ben nulis nang komentar wae.

Balik lagi ke kereta, tepat jam 16.05 waktu sono (halah gayane ngomong katut wong jakarta padahal cuman seminggu nang kono), kereta udah datang, karena memag jarang banget pergi naek kereta aku tanya pada orang PJKA kalau tiket ini untuk gerbong berapa, dak taunya aku dapat gerbong 10, yaitu gerbong 2 dari belakang, padahal aku udah nunggu di depang gerbong dua, jadinya harus jalan lagi ke belakang sambil bawa tas yang penuh gombal sing durung di umbah (dasar males) dan juga satu kardus oleh-oleh buat orang rumah yang di kasih sama mbak. Udah nyampek di gerbong sepuluh aku cari tempat duduku, ga taunya udah ada orang yang pakai, dan kasihan banget ternyata nenek-nenek. Aku cuman bisa tanya sama orang yang ada disebelahnya, eh ga taunnya si nene itu ibunnya dan juga dia masih ngurus tempat duduknya yang juga ditempatin orang yang salah gerbong, (halah tibake yo podho wae).

Setelah dapatin kembali tempat duduku, akhirnya bisa nyatai sambil coba beramah-ramah sama teman seperjalanan, karena yang duduk disebelahku adalah bapak umur 50 tahunan gitu dan yang didepan juga nenek tadi dan anaknya yang juga udah bapak-bapak. Sambil ngobrol ternyata bapak yang disebelahku juga orang Bojonegoro, cuman dia tinggal di Kecamatan Padangan yang letaknya lebih dekat dengan Cepu(jawa tengah), jadinya di turun di stasiun Cepu saja. Sambil ngobrol dia cerita kalau baru datang tadi pagi dan sore itu juga pulang kerumah lagi, Culik mawon Mas, lha wong teng griyo taksih katah tanggungan (ga nginep mas, soalnya di rumah masih banyak tanggungan kejaan) katanya. Alasannya ke Jakarta adalah cuman untuk ngater anaknya yang terakhir yang cuman lulus MTs saja (yang penting udah ngikutin pemerintah yaitu wajib belajar sembilan tahun, itu saja udah cukup berat bagi dia) dan udah tiga tahun nganggur di rumah, kebetulan kakaknya yang di Jakarta butuh tenaga buat bantu di warung sotonya.

Lain lagi denga nenek yang di depanku, karena ga bisa ngomong Jawa dan Juga bahasa Indonesia, maka aku cuman ngobrol sama anaknya, dari ceritanya aku baru tahu kalau mereka adalah tiyang Medunten /orange medure (orang madura). Tujuannya adalah ke bangkalan Madura,jadi mereka harus turun stasiun Pasar Turi. Alasannya pulang adalah cuman untuk ngaterin ibunya (nenek itu) yang udah tiga bulan datang ke Jakarta yang cuman pengen tau gimana bagusnya Kota Jakarta apa kaya yang di tipi-tipi iku, eh ternyata katanya Jakarta ga lebih bagus dari Bangkalan (nah loh, lah wong di Cuma taunya kampung tempat anaknya tinggal di Jakarta yang rata-rata juga di huni orang2 madura yang kerja kasaran saja).

Ternyata macem-macem alasan orang datang ke Ibukota, yang kata orang-orang itu mudah banget buat cari kerja, jadinya banyak orang-orang yang berbondong-bondong urbanisasi ke Kota walaupun tanpa punya skill yang memadahi, dan akhirnya cuman jadi orang-orang yang tersisih di Kota yang keras ini. Bagaimana dengan kisahku di Jakarta ya? Apakah aku berhasil hunting kerjanya , waaupun cuman seminggu di belantara ibukota, nantikan aja kisahnya di posting berikutnya aja. (to be continue)

NB:
Sesampai di rumah tepat pukul 05.45 dan langitpun cukup terang pagi itu, tapi aku punya oleh-oleh yaitu Kena Masuk angin gara-gara angin di kereta cukup kancang dan jendelanya ga bisa ditutup lagi. Dengan kondisi yang ga enak bodi akhirnya aku berangkat ngantor lagi, dengan pasang muka cuek, dan pura-pura ga pernah ambil cuti. Karena masih merasa teler, aku putuskan untuk pulang diam-diam waktu jam istirahat siang, sampe dirumah minta kerokan sama Ibu (dasar wong ndeso, nek masuk angin yo cukup dikeroki wis cepet waras). biar besok bisa vit lagi untuk kerja.

Yang Jelas Aku Minta DOA dari temen-temen semua biar bisa di terima di kerjaan yang baru, amin. Makasih buat semuanya dan juga si Non yang udah mastiin aku ini adalaoh orang yang ga a ware, lewat tulisan ini aku pengen berubah untuk jadi lebih a ware terhadap lingkungan sekitarku. : >
08 November 2006 3 comments

Sekarang Lagi Hunting kerja di Jakarta

Hari senin sore dapet telepon dari jakarta buat ngikutin tes untuk dapet kerjaan baru. moga-moga dapet. karena udah boring nih sama kerjaan lama. kalaupun jadi kerja di jakarta aku juga bakalan nambahin jumlah penduduk jakarta yang udah pada berjubel kayak deretan ikan pindang (hee).

Doain ane ya supaya dapat kerja di sini.

Dengan alasan ada urusan keluarga di Jakarta ane minta ijin Cuti satu minggu buat pergi ke jakarta. Tipu-tipu dikit kan ga Pa Pa.

Buat yang Mau ketemu sama ane juga GPP mumpung lagi di jakarta Nih.
Langsung aja calling ke HP gue nih (lagaknya yang kayak artis).

kesan pertama saat kembali ke Jakarta (Kayak lagunnya Koes Plus), Jakarta masih tetep Panas (SUmuke POOL)dan jalanan Macet, dan yang Lucunya Lagi aku Jadi ke Sasar (TErsesat) sampe di setsiun BEos Gara-gara ketiduran di KEreta. Mungkin agak lama juga bakalan ga ada Posting . Saat aku nulis ini aku lagi ada di Atrium Senen. dengan bayar ongkos Warnet Rp. 6000 sejam.

ya mungkin cukup gini aja dulu ya...lain kali di sambung lagi
05 November 2006 7 comments

Sego Pecel Mbok Wanti

Isuk-isuk wetenge wis lue, opo maneh mau bengi lali ora mangan dadine saiki uwis lue banget. Arep sarapan tibake nang omah iyo durung mateng segone. Timbangane wetenge lue mending golek sarapan nang enggone Mbok Wanti, Sarapan Sego Pecel Om.



Halah mau posting opo iki kok dadi mbulet-mbulet nganggo bhoso Jowo Maneh (Sepurane Yo kanggo sing ga ngerti Boso Jowo).

Ya begitulah kira-kira kondisiku tiap pagi mesti merasa lapar (dasar ngragas) kalau semalaman begadangan, ga jelas mikirin opo ae. Kalau udah lapar dan masakan ibu belum kelar pasti larinya beli Sarapan di warungnya Mbok Wanti dengan menu tetap yaitu Sego Pecel atau juga bisa pakai Lontong jadinya Lontong Pecel. Menu sego pecel ini cuman dengan lauk kripik tempe sama peyek kedelai di tambah lagi dengan pecel dan kulup kangkung ples Sayur Lodeh(walah ueanak tenan Cah-cah). Cuman Sewu Mangatus wis wareg maneh (Cuman Seribu Lima Ratus udah kenyang).

Sarapan Sego pecel di Warungnya Mbok Wanti ini udah lama banget saya lakukan, udah semenjak duduk di bangku TK, sampe Lulus SMP (mulai harganya cuman Rp. 100 sampai Rp.750 satu piring). Saat SMU udah nggak lagi soalnya tiap Pagi Ibu udah masak buat sarapanku. Jadi kira-kira udah hampir setiap pagi aku pasti sarapan nasi pecel dan yang aku heran kenapa aku kok ga bosen-bosen sarapan pakai sego pecel. Sempat saat kuliah dulu aku kangen sama Nasi Pecelnya Mbok Wanti dan akhirnya aku cari Nasi Pecel Madiun tapi rasanya ga bisa nyamain cita rasa Sego Pecelnya Mbok Wanti.

NB: Bagi yang mau ngrasain rasa sego pecel ini boleh mampir deh di rumah, thanks banget buat mbok wanti yang masih eksis jualan Nasi Pecel di Kampungku walaupun udah usia lanjut masih eksis. Karena mungkin tanpa sarapan sego pecelmu mungkin aku ga bakalan bisa pinter kayak sekarang (halah ngacooo).
 
;